Google Yahoo Msn
Home » , , » Pengelolaan pakan jalak bali di penangkaran

Pengelolaan pakan jalak bali di penangkaran

Di poskan oleh Yasha Bird Farm Pada hari Sunday, January 4, 2015 | Sunday, January 04, 2015

PENGELOLAAN PAKAN JALAK BALI (Leucopsar rothscildi)

DI PENANGKARAN

Marwa Prinando, Seruni Diah Kerta Wiji, Muthia Sri Rahayu

R. Faid Abdul Manan, Rinnai Rustina Rinjani

Mahasiswa Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor

ditulis April 2010


I. PENDAHULUAN

Jalak tergolong jenis burung berkicau. Di dunia dikenal lebih dari seratus jenis jalak. Sepintas, fisik jalak tidak berbebe dengan beo karena jenis burung tersebut satu famili. Di alam jalak hidup di semak-semak, sawah-sawah, dan di rumpun bambu secara bergerombol. Burung ini lebih suka berkoloni, mengceh bersama, kemudian terbang bersama pula (Sugino 1999).

Jalak bali (Leucopsar rothscildi) sebagai satwa langka yang merupakan salah satu makhluk tersisa penghuni bumi, saat ini secara hidupan liar populasinya berada pada kondisi menghawatirkan, keberadaannya cenderung mengarah pada situasi terancam bahaya punah. Data terakhir pada Desember 2006 populasi dialam liar tercatat hanya tersisa sebanyak 6 ekor (TNBB 2010) . Padahal mahkluk yang satu ini memperoleh perhatian cukup serius dari pemerintah Republik Indonesia, yaitu dengan ditetapkannya makhluk tersebut sebagai satwa liar yang dilindungi oleh undang-undang. Perlindungan hukum untuk menyelamatkan satwa tersebut ditetapkan berdasarkan surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 421/Kpts/Um/8/1970 tanggal 26 Agustus 1970. dalam konvensi perdagangan internasional bagi jasad liar CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) Jalak Bali terdaftar pada Apendix I, yaitu kelompok yang terancam kepunahan dan dilarang untuk diperdagangkan.

Terancamnya populasi jalak bali di alam menyebabkan perlu adanya upaya konservasi agar keberadaan jalak bali di alam tetap lestari. Salah satu upaya tersebut adalah dengan melakukan penangkaran atau konservasi eksitu. Dalam melakukan konservasi satwa yang perlu diperhatikan adalah kesejahteraan satwa, yang meliputi keamanan dan kenyamanan datri faktor stress, gangguan dari luar dan makanan. Oleh sebab itu, diperlukan pengetahuan mengenai pengelolaan aspek-aspek tersebut, terutama aspek pengelolaan pakan dalam penangkaran atau konservasi eksitu lainnya,

Kebun binatang Surabaya merupakan salah satu dari model konservasi eksitu. Satwa yang ada di kebun binatang ini beragam, dari kelasa mamalia, reptilia, dan aves. Salah satu dari sekian banyak jenis satwa tersebut adalah jalak bali (Leucopsar rothscildi). Aspek pengelolaan yang ada di kebun binatang ini pun beragam, mulai dari pengelolaan habitat buatan, kandang hingga pakan. Khusus untuk tulisan ini yang akan dibahas adalah tentang pengelolaan pakan yang ada di kebun binatang surabaya ini.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menguraikan aspek pengelolaan pakan jalak bali yang ada di Kebun Binatang Surabaya.


II. PEMBAHASAN

2.1 Pakan jalak bali di alam

Di alam, jalak bali dapat ditemukan di hutan dan semak belukar. Pakan burung ini di habitat aslinya, yaitu berupa serangga, cacing dan jangkrik (Sugino 1999). Selain pakan berupa hewan, jalak bali pun memanfaatkan tumbuhan sebagai pakannya. Tumbuhan-tumbuhan tersebut, antaralain juwet (Zizygium cumini), sotong/jambu (Psidium guajava) dan pisang (Musa paradisica) (Ginantra dkk 2009).

Berbeda dengan burung yang masih hidup di alam, burung yang hidup di penangkaran tidak dapat mencarai makanannya sendiri karena ruang gerak yang dibatasi oleh sangkar atau kandang. Kebutuhan pakan burung di penangkaran tergantung pada pemeliharanya. Pakan burung dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu pakan alami, pakan buatan dan pakan pelengkap (Soemadi dan Mutholib 2003). Pakan alami adalah berbagai jenis bahan makanan yang secara alami biasa diperoleh secara bebas di alam. Jenis pakan ini dapat berupa serangga, ulat, cacing, biji-bijian, buah-buahan dan sayuran. Pakan buatan adalah bahan makanan yang dibuat dan diramu untuk melengkapi kebutuhan pakan burung, biasanya berbentuk pellet. Sedangkan pakan pelengkap adalah pakan yang diberikan untuk melengkapi kekurangan gizi makanan lain, terutama dalam hal kandungan vitamin dan mineral. Contoh pakan pelengkap, yaitu tepung ikan, tepung tulang dan tepung daging (Soemadi dan Mutholib 2003).

2.2 Jenis, cara pemberian dan pengadaan serta pembuatan ransum harian jalak bali

Pakan yang diberikan pada jalak bali di penangkaran Kebun Binatang Surabaya terdiri dari campuran pepaya, pisang dan kroto (telur dan larva semut), makanan ayam berupa pellet (butiran) PAR S 512 dan ulat gandum (meal worm). Sebelum disajikan, pepaya dan pisang terlebih dahulu dikuliti dan dipotong menjadi kecil dengan diameter kurang dari 0,5 cm dan dicampur dengan kroto. Sepasang jalak bali diberikan sekitar 150 g per hari campuran tersebut. Ulat gandum diberikan sekitar 40-50 ekor per hari dan pellet hanya diberikan secukupnya. Pakan diberikan dengan dimasukkan ke tempat yang diikatkan pada pokok tanaman tempat bertengger.

Selain pakan utama, jalak bali di penangkaran kebun binatang Surabaya pun diberikan multi-vitamin khusus burung berkicau, yaitu labro anti-cekaman yang mengandung 12 macam vitamin dan 5 macam mikro mineral. pemberian multi-vitamin ini dicampurkan dengan air minum setiap dua minggu sekali.

Sebagai bahan perbandingan, pakan yang diberikan untuk jalak bali di penangkaran Taman Nasional Bali Barat terdiri dari makanan nabati, hewani dan makanan tambahan. Makanan yang termasuk kategori nabati yang diberikan pada jalak bali di penangkaran, yaitu pisang dan pepaya. Sedangkan untuk hewani terdiri dari ulat hongkong, belalang, jangkrik, dan kroto basah (telur semut). Jenis pakan pendukung lainnya yang disajikan yaitu jenis pakan olahan seperti kroto kristal kroto voer 521 dan kroto fancy food. Pakan tersebut disajikan 2 buah/ekor/hari untuk pisang, pepaya 2 iris/ekor/hari, ulat/kroto masing-masing 8 gram/ekor/hari dan serangga 2-4 ekor/hari/ekor.

Anonim (2010) membagi makanan jalak bali berdasarkan fase perkembangan hidupnya, yaitu

a. Makanan keseharian untuk dewasa, terdiri dari pisang, pepaya, makanan buatan pabrik, jangkrik, kroto dan ulat. Makanan tersebut diberikan secukupnya pagi dan sore. Jumlah jangkrik yang diberikan kira-kira 10 sampai 20 ekor pagi dan sore.

b. Makanan saat indukan birahi/siap kawin. Menu utama jalak bali saat fase ini adalah pepaya atau pisang, tetapi makanan buatan pabrik pun tetap diberikan. Sebaiknya makanan hewani lebih banyak diberikan karena makanan hewani yang mengandung protein tinggi dapat memacu birahi jalak bali.

c. Makanan saat indukan mengeram. Pada fase ini makanan pokok tetap diberikan, tetapi makanan berupa hewan dikurangi. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi birahi pada jantan yang biasanya mengakibatkan pembuangan telur atau anakan sebelum saatnya diambil.

d. Makanan saat penetasan. Pada fase ini makanan pokok maupun makanan hewan sebaiknya tidak terlambat diberikan. Hal tersebut dapat beakibat fatal karena dapat mengakibatkan pembuakan anakan.

2.3 Pengelolaan pakan secara umum di penangkaran

Pengelolaan pakan secara umum dilakukan di kandang. Dalam kandang, akan lebih baik jika posisi wadah pakan tepat, sehingga burung dapat dengan mudah memakan makanan yang ada di dalamnya. Wadah pakan untuk burung jalak bali lebih cocok terbuat dari plastik. Selain harganya relatif murah, bahan yang dipakai biasanya juga tembus pandang sehingga persediaan pakan dapat terlihat, dan wadah yang terbuat dari plastik juga tidak ada efek terhadap pakan burung tersebut.

Selain dari plastik, wadah pakan juga dapat dibuat dari porselen. Akan tetapi, kapasitas isinya hanya sedikit. Oleh karena itu, jika wadah pakan terbuat dari porselen harus sering diperiksa agar persediaan pakan di wadah cepat diketahui jika menjelang habis. Dengan demikian, burung tidak sampai kehabisan makanan.

Selain wadah pakan, terkadang dalam sangkar burung jalak ini juga dilengkapi dengan gantungan buah yang terbuat dari kawat. Kawat yang digunakan pada umumnya adalah kawat tembaga, sehingga tidak mudah berkarat. Pakan yang berupa buah dapat digantungkan ke sangkar dengan bantuan kawat ini. Wadah pakan dan gantungan buah tersebut umumnya diletakkan ditempat yang berbeda dan berdekatan dengan tenggeran. Pemberian pakan umunya dilakukan dua kali sehari yakni pada siang dan sore hari.


III. KESIMPULAN

Jenis pakan yang diberikan pada jalak bali di penangkaran Kebun Binatang Surabaya terdiri dari campuran pepaya, pisang dan kroto (telur dan larva semut), makanan ayam berupa pellet (butiran) PAR S 512 dan ulat gandum (meal worm). Cara penyajiannya yakni untuk pepaya dan pisang terlebih dahulu dikuliti dan dipotong menjadi kecil dengan diameter kurang dari 0,5 cm dan dicampur dengan kroto. Sepasang jalak bali diberikan sekitar 150 g per hari campuran tersebut pada waktu pagi dan sore hari. Ulat gandum diberikan sekitar 40-50 ekor per hari dan pellet hanya diberikan secukupnya. Cara pemberian pakan adalah memasukkan pakan ke tempat yang diikatkan pada pokok tanaman tempat bertengger. Selain pakan utama, jalak bali di penangkaran kebun binatang Surabaya pun diberikan multi-vitamin khusus burung berkicau, yaitu labro anti-cekaman yang mengandung 12 macam vitamin dan 5 macam mikro mineral. pemberian multi-vitamin ini dicampurkan dengan air minum setiap dua minggu sekali.

DAFTAR PUSTAKA

[Anonim. 2010]. Teknik Penangkaran Jalak Bali. http://jalakbaliku.com. [25 Maret 2010].

Masyud B. 1992. Penampilan Reproduksi dan Karakteristik Genetik Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Ginantra IK, AAGR Dalem, SK Sudirga, IGNB Wirayudha. 2009. Jenis-jenis Tumbuhan Sebagai Sumber Pakan Jalak Bali (Leucopsar rothscildi) di Desa Ped, Nusa Pelida, Klungkung, Bali. Bumi Lestari 9(1), hlm.97-102.

Soemadi W, A Mutholib. 2003. Pakan Burung. Jakarta: Penebar Swadaya.

Sugino. 1999. Sukses Memelihara Jalak Putih dan Jalak Suren. Jakarta: Penebar Swadaya.

[TNBB] Taman Nasional Bali Barat. 2009. Pengelolaan Penangkaran Jalak Bali (Leucopsar Rothscildi) Di Taman Nasional Bali Barat.www.google.co.id./jalak bali.htm. [25 Maret 2010].

sumber; http://marwa89.wordpress.com/2010/06/22/133/
- See more at: http://alifbirdfarm.blogspot.com/2014/06/pengelolaan-pakan-jalak-bali-di.html?m=0#sthash.LQSoMWqs.dpuf

0 comments:

Post a Comment

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *