Berbagai jenis burung beo di indonesia
Beo merupakan nama burung di indonesia yang terkenal begitu pintar menurukan suara-sura yang di dengarnya, misalnya menirukan kata-kata yang di ucapkan manusia.
Kepandaian seperti ini begitu jarang untuk dapat dikuasai burung-burung kicauan lainnya. Oleh sebab itu banyak burung Beo yang telah menjadi hewan peliharaan manusia sebab kepintaran dalam menirukan suara yang telah didengarnya.
Selain itu, apabila melihat lingkup tinggal burung beo pada habitat aslinya bisa diketahui jika penyebarannya ada di hutan-hutan basah serta berada pada daerah perbukitan yang tinggi dari permukaan laut.
Beberapa Jenis Burung beo
Burung beo merupakan salah satu jenis burung kicau dari keluarga Sturnidae dan Genus Gracula. Burung dengan nama latin Gracula atau hill myna dalam bahasa inggrisnya termasuk jenis burung yang dapat dijumpai di beberapa daerah Indonesia. Burung yang masih satu keluarga dengan jenis burung jalak ini termasuk burung yang cukup prestisius untuk dipelihara, karena burung ini sangat terkenal pintar dan pandai menirukan suara orang. Bahkan ia mampu menirukan suara persis manusia jika dilatih dengan baik. Ia juga memiliki ingatan yang kuat, sehingga menjadi alasan tersendiri bagi para kicau mania untuk mnenjadikan burung Beo populer di Indonesia.
Ciri-ciri Burung Beo
Jenis burung beo termasuk jenis burung berukuran sedang atau besar dengan panjang tubuh sekitar 25 sampai 30 cm. Memiliki bulu hitam mengkilap dan ketika terkena cahaya akan melihat kilau ungu, biru kehijauan, dan hijau. Jenis burung beo memiliki sayap putih besar yang jelas saat terbang. Paruh dan kakinya yang kuat berwarna kuning cerah atau oranye, dan ada gelambir kuning pucat di bagian kepala, bentuk dan posisinya berbeda-beda tergantung dari jenisnya, dimana jenis burung beo terdapat 5 jenis. Mereka memiliki paruh oranye terang dan pudar menjadi kuning di ujungnya.
Habitat Burung Beo
Habitat burung beo ini yang di sukai oleh burung tersebut yaitu di dedaunan yang rindang dan naung yang terdapat ranting-ranting tepatnya di alam liar, burung ini juga menggemari tempat yang berhawa lebih sejuk serta kering yang mempunyai ketinggian kurang lebih dari 2500 meter di permukaan laut. Ditempat yang seperti itu banyak sekali burung yang hidup bebas dengan makanan dan minuman yang sudah banyak tersedia. Tidak semua jenis beo akan selalu jadi penurut dan gampang meniru suara manusia, ada juga yang memang tidak bisa jadi penurut,
Makanan Burung Beo
Burung Beo sendiri termasuk kelompok Omnivora atau pemakan segala. Tak hanya buah dan serangga, ia juga mampu memakan nektar dari bunga yang ia hinggapi. Karena termasuk kelompok Omnivora, maka memelihara burung Beo tidaklah sulit. Sebab ia dapat makan dari jenis buah apapun, misalkan pepaya, melon, pisang, dan buah-buah lain.
Jenis Burung Beo
Seperti yang sudah kami singgung di atas, bahwa jenis burung beo terdapat 5 jenis burung beo dengan beberapa sub-spesies dan pesebaran berbeda yaitu :
Beo Sri Lanka, Sri Lanka hill myna (Gracula ptilogenys)
Jenis burung beo sri lanka merupakan salah satu jenis burung endemik srilanka yang mendiami hutan baik di daerah basah, perbukitan hingga setidaknya 6.000 kaki. Kadang-kadang sampai ke lereng timur sri lanka yang lebih kering, tetapi pada dasarnya burung dari perbukitan daerah basah.
Beo Biasa, Common hill myna (Gracula religiosa)
Jenis burung beo ini terdapat 8 sub-spesies dan biasanya berasal dari kepulauan Andaman dan Nicobar. Burung jenis ini masih memiliki subspecies yang beberapa di antaranya berasal dari daerah di wilayah nusantara seperti Flores
Beo India, Southern hill myna (Gracula indica)
Burung beo ini merupakan salah satu jenis burung yang dapat dijumpai di daerah India barat daya dan Sri Lanka
Beo Enggano, Enggano hill myna (Gracula enganensis)
Jenis burung beo Enggano merupakan salah satu jenis burung beo Endemik Indonesia yang terdapat di Pulau Sumatera yaitu Enggano.
Beo Nias, Nias hill myna (Gracula robusta)
Burung ini merupakan jenis burung beo yang memiliki tubuh yang paling besar dibandingkan dengan jenis beo yang lainya, disamping itu jika kita hobi dengan burung ini, jadi kita tidak terlalu susah untuk mencari jenis makanannya karena jenis beo nias ini menyukai makanan yang meliputi seperti biji-bijian serangga dan juga buah buahan
Beo jenis Nias atau Gracula robusta. Jenis burung beo ini berasal dari Nias di Sumatera Utara, dan populasinya pun juga hanya ada di sana. Spesies ini dapat berbicara dengan cara mengulang perkataan manusia yang sering didengarnya.Mungkin menyaksikan burung Beo Nias ini sama saja dengan burung beo yang lainnya. Tetapi ada perbedaan pada tubuh burung Beo Nias, beo ini tampak lebih besar dan lebih terlihat gagah.
Di poskan oleh Yasha Bird Farm Pada hari Saturday, November 16, 2019 | Saturday, November 16, 2019
Burung cucak rowo adalah satu dari sekian banyak jenis burung yang perlu dilestarikan di Indonesia. Berikut adalah beberapa fakta yang menarik untuk dipelajari tentang burung cucak rowo.
1. Burung dengan nama ilmiah Pycnonotus zeylanicus ini memiliki banyak nama sebutan yang disesuaikan dengan warna bulu kuning jerami pucat yang ada di kepalanya, seperti straw headed Bulbul (Inggris), Cangkurawah (Sunda), Barau-barau (Melayu), atau cucak rowo (Jawa).
2. Hewan yang satu ini memiliki habitat utama rawa-rawa yang ada di tepi hutan atau tepi sungai. Agar terhindar dari predator maupun pemburu, umumnya burung ini akan bersembunyi di balik dedaunan dan sering berkicau dengan suaranya yang khas. Namun demikian, hewan yang satu ini juga banyak ditemukan di kawasan hutan hujan tropis.
3. Burung cucak rowo termasuk omnivora yang dapat memangsa serangga dan siput air, namun juga memanfaatkan buah lunak sebagai makanannya.
4. Hewan yang satu ini memiliki suara yang merdu dan melengking, terkadang suara yang terdengar terasa jauh lebih merdu jika dibanding dengan burung merbah lainnya, karena suaranya yang berirama dan jernih.
5. Hingga saat ini, Burung cucak rowo dimasukkan oleh IUCN kedalam hewan yang wajib dilindungi karena populasinya yang terus menurun. Untuk penggolongan terbaru, hewan yang satu ini masuk kedalam kategori VU (vulnerable) yang artinya hampir punah.
6. Burung yang satu ini memiliki ukuran sedang dengan panjang total dapat mencapai 28cm. Terkait dengan ukuran, burung jantan memiliki ukuran tubuh sedikit lebih besar dibanding hewan betina.
7. Keunikan juga terletak dari perpaduan warna bulunya, dimana warna mahkota kepala adalah jingga atau kuning jerami. Sedangkan untuk sisi dagu dan garis yang melewati mata berwarna hitam.
8. Punggung burung akan terlihat berwarna coklat zaitun dengan garis putih, sayap dan ekor berwarna hijau coklat zaitun, pantat berwarna kuning terang, perut serta dada juga berwarna abu-abu.
9. Mata burung cucak rowo berukuran kecil dengan iris yang berwarna kemerahan dengan paruh berbentuk lancip berwarna hitam.
10. Musuh alami cucak rowo adalah ular dan binatang hutan lainnya, itu sebabnya sarang yang dibuat oleh burung umumnya juga menggabungkan sususan ranting sebagai bentuk pertahanan diri terhadap pemangsa.
11. Musim kawin untuk burung cucak rowo akan datang saat bulan Juli hingga September, dimana pada saat itu pejantan dan betina akan membuat sarang secara bersamaan di pucuk ranting tertinggi. Hal tersebut dilakukan agar saat betina mengeluarkan 2-4 butir telur, maka telur yang dihasilkan dapat menetas sempurna.
12. Anakan burung cucak rowo umumnya akan terus hidup bersama induknya hingga usia 3 bulan sebelum kuat mencari makan sendiri.
13. Hewan yang satu ini termasuk hewan berdarah panas dan mampu beradaptasi dengan baik, sehingga saat cuaca di sekitar berubah menjadi ekstrim, burung tetap dapat bertahan diatas sarang.
14. Hewan yang satu ini lebih senang hidup berkelompok, karena hal tersebut akan mengamankan burung dari serangan pemangsa.
15. Hewan yang satu ini lebih senang mengumpulkan makanan di siang hari dibanding malam hari untuk menghindari pemangsa.
16. Burung cucak rawa memiliki tingkatan suara yang dikelompokkan oleh para penggemar burung dan hal tersebut umumnya berpengaruh saat individu burung yang bersangkutan diikutkan dalam perlombaan. Berikut adalah beberapa tingkatan individu cucak rowo.
a. Gedongan. Sebutan ini dialamatkan untuk cucak rowo yang memiliki kicauan hampir sama seperti kicau burung lain dan umumnya jenis gedongan ini memiliki jenis kelamin betina yang kurang terlatih dan terawat.
b. Engkel. Sebutan ini dialamatkan pada burung cucak rowo yang memiliki kualitas suara setingkat lebih tinggi daripada cucak rowo gedongan. Namun demikian, suara yang dihasilkan masih cenderung kurang nyaring jika dibandingkan suara burung lain.
c. Engkel panjang. Sebutan yang satu ini dialamatkan pada burung cucak rowo jantan yang pandai berkicau, hanya saja suara kicauan yang dihasilkan masih terdengar tanpa irama yang jelas. Untk jenis ini, umumnya suara yang dihasilkan akan semakin baik ketika perawatan lebih diperhatikan dan pelatihan irama dilakukan lebih sering.
Dalam penjodohan burung untuk penangkaran, kesulitan utama adalah menyamakan masa birahi burung. Sebab, apabila burung tidak sama masa birahinya, maka penjodohan sulit dilakukan. Untuk itu, Anda perlu memberikan asupan pakan yang bisa memunculkan birahi burung, baik untuk jantan ataupun betina.
Dalam kaitan ini, disarankan Anda menggunakan multivitamin dan multi mineral yang dilengkapi dengan suplemen lengkap dan seimbang disertai bahan aktif yang bermanfaat untuk kebutuhan utama asupan makan burung indukan. Anda bisa misalnya menggunakan BirdMature.
Fungsi utama BirdMature/BMR adalah meningkatkan fertilitas dan menormalkan fungsi reproduksi burung. BMR sangat direkomendasikan untuk digunakan oleh para penangkar sehingga mencapai produksi burung yang optimal.
Macet produksi
Banyak sekali kasus burung macet produksi. Meskipun indukan jantan dan betina terlihat sehat, namun ternyata keduanya tidak juga melakukan perkawinan. Atau kalau melakukan perkawinan tidak terjadi pembuahan. Tanda tidak ada pembuahan adalah telur yang kosong sampai masa pengeraman berakhir.
Sebenarnya, macet produksi dalam kasus di atas adalah karena datangnya masa birahi burung pasca telur menetas tidak berbarengan. Dengan demikian, dalam kasus ini juga disarankan menggunakan BirdMature sehingga muncul birahi jantan dan betina pada saat yang bersamaan.
Fungsi utama BirdMature memang meningkatkan fertilitas dan menormalkan fungsi reproduksi burung. Namun dia memiliki fungsi lain, yakni meningkatkan daya tahan tubuh piyikan (burung-burung muda), menormalkan sistem kekebalan tubuh piyikan serta menyempurnakan pertumbuhan bulu burung.
Banyak burung piyikan mati disebabkan dia kekurangan asupan yang seharusnya tersimpan secara normal ketika dia masih dalam bentuk telur. Dengan pemberian BirdMature, risiko kematian anakan piyikan burung bisa ditekan.
PERAWATAN PASCA TELUR MENETAS
Apabila telah diketahui kapan kira-kira telur akan menetas, persiapkan segala sesuatnya dengan cermat, telaten dan penuh perhatian. Dalam dua atau tiga hari menjelang telur menetas hendaknya telah disediakan kroto atau serangga lain yang lembut dan lunak agar sewaktu-waktu menetas induk langsung dapat memberi makan anak-anaknya sesuai kehendaknya.
Di dalam sangkar induk tidak bisa secara bebas mencarikan makan untuk anaknya, maka kebutuhan pakan untuk anak burung harus selalu diperhatikan dari hari ke hari. Karena kebutuhan makannya tidak selalu sama dari hari ke hari sejak umur 1 hingga 15 hari, anak akan mulai belajar keluar sarang terutama saat bulunya sudah mulai lengkap. Induk burung akan memilih dan memberikan jenis pakan yang sesuai cocok dengan anaknya, sesuai dengan umur dan besar anaknya.
Pada tahap menyuapi ini pemberian pakan ekstra berupa serangga, tidak boleh terlambat, agar pertumbuhan anak burung tidak terlambat, dan mungkin akan mengalami kegagalan. Setelah anak cucakrowo mulai keluar dari sarang, jumlah jatah pakan perlu ditambah. Pada tahap ini, anak burung akan selalu minta disuapi dan kelihatannya selalu lapar dan ingin makan.
Usahakan untuk tidak terlalu cepat memisahkan anak burung dari induknya, tunggu sampai kira-kira berumur satu atau dua bulan. Saat yang paling tepat untuk memisahkan anak dari induknya adalah bila ada tanda-tanda bahwa induk berusaha menjauh, bila anak mendekat untuk minta disuapi dan seolah-olah akan mematuknya. Setelah tanda-tanda tersebut di atas terlihat, segera ambil dan pisahkan dengan hati-hati, agar induknya tidak terkejut dan stress. Apabila terkejut, apalagi stress, dapat mengakibatkan induk burung tidak mau bertelur dalam waktu yang cukup lama.
Di malam hari burung cucakrowo mempunyai kebiasaan tidur lelap dengan memasukkan dan mendekap kepalanya di bawah bulu sayapnya, sehingga apabila cukup hati-hati anaknya dapat di tangkap tanpa setahu induknya.
Anak cucakrowo yang telah dipisahkan, dikumpulkan menjadi satu dalam sangkar pemeliharaan.apabila kelak akan dijadikan calon induk, anak-anak burung ini tidak perlu dipisah-pisahkan agar dapat tetap rukun. Selain itu, dalam membentuk pasangan yang baru, dan menentukan jantan dan betinanya tidak mengalami kesulitan lagi. Tetapi bila dimaksudkan untuk keperluan lain, misalnya calon yang akan diikutkan lomba atau sekedar untuk di dengar suaranya, setelah anak burung mulai belajar berkicau dapat segera dipisahkan dari yang lain, agar cepat dan rajin berkicau. Cari master untuk melatihnya, seperti kaset, menggunakan burung yang sudah jadi dan baik atau menggunakan burung sejenis trucukan
Merawat dan melatih cucakrowo
Setelah cukup umur, burung muda hasil penangkaran, dikumpulkan dalam sangkar terpisah dari induknya. Maksud pemisahan ini antara lain:
Ada selera makan bila ada temannya.
Lebih merasa tenang.
Mengurangi perasaan gelisah pada saat dipisahkan.
Kemungkinan akan dijadikan induk baru.
Menghemat kebutuhan sangkar.
Dilihat dari berbagai segi, burung cucakrowo hasil penangkaran lebih baik kualitasnya dan memiliki kelebihan dibandingkan cucakrowo hasil tangkapan. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain:
Lebih jinak dan mudah beradaptasi, karena lahir dan dibesarkan di lingkungan keluarga.
Belum pernah tahu dan merasakan kehidupan di hutan sehingga tak ada rasa tertekan atau ingin hidup bebas.
Bentuk fisiknya bagus karena pemilihan induknya secara selektif.
Corak suara telah dapat diketahui berdasarkan induk yang menurunkan.
Kesehatannya terjamin karena terawat sejak telur menetas.
Seleksi ketat dan penangkaran yang terkontrol akan menghasilkan keturunan yang semakin hari semakin dapat ditingkatkan kualitasnya.
Kelemahan cucakrowo hasil penangkaran
Walaupun cucakrowo hasil penangkaran memiliki kelebihan, tetapi peternak perlu menguasai cara dan teknik melatih, agar burung cepat dan rajin berkicau dengan baik. Sebab, kelemahan burung hasil penangkaran adalah pada lagunya yang kadang kemasukan “suara setan” atau suara lain yang tidak kita inginkan misalnya suara ayam, perkutut dan suara hewan lainnya.
Dalam melatih cucakrowo muda perlu dipersiapkan langkah sebagai berikut:
Usahakan sangkar yang dipakai bukan sangkar yang baru, agar kepala dan bulu tidak rusak, akibat menabrak jeruji sangkar (sangkar lama jerujinya sudah tidak tajam).
Usahakan agar cucakrowo muda selalu mendengarkan lagu dan irama kicau dari cucakrowo yang sudah jadi , bagus bahkan pernah menjadi juara. Untuk lebih mudahnya, gunakan kaset rekaman burung cucakrowo juara.
Dapat pula digunakan master dari jenis burung trucukan. Karena burung ini memiliki banyak persamaan, baik bentuk maupun irama/ nada kicaunya, hanya suaranya lebih kecil. Kelebihan trothokan ini adalah banyak yang memiliki lagu ganda yang kini banyak digemari dan menang dalam lomba atau pameran.
Agar cucakrowo muda tidak takut, jangan didekatkan dengan burung yang telah jadi dan berkicau keras-keras. Bila perlu biarkan burung muda ini mendengarkan kicauannya saja, tanpa melihat burungnya. Setelah beberapa waktu dan kelihatan bahwa burung muda ini sudah agak pandai serta kuat mentalnya, boleh didekatkan dengan burung yang sudah bagus, agar terbiasa dan berani berkicau bersama bersahut-sahutan seperti saat berada dalam arena pameran.
Tanpa latihan yang baik, burung burung yang sudah rajin dan kicaunya bagus pun belum berani unjuk suara di arena.
PROBLEM UTAMA CUCAK ROWO
1. Kurang fighting spirit, hanya diam bila ketemua lawan. 2. Memperdengarkan suara mati. 3. Mabung nyulam terus-menerus 4. Nyekukruk tak bergairah
1. Kurang fighting spirit alias kurang semangat tempur biasanya karena burung masih muda, burung kurang fit, kegemukan. Atasi dengan pemberian asupan yang seimbang gizi, vitamin dan mineralnya. Bisa gunakan BirdVit untuk rawatan harian. Bisa gunakan BirdShout selama 3 hari sebelum turun lomba. Jika kegemukan, perbanyak mandi.
2. Memperdengarkan “suara mati” atau suara burung lain seperti ayam, perkutut dan lain-lain. Atasi dengan pemasteran intensif suara burung cucakrowo. Bisa menggunakan kaset bisa menggunakan cd. Burung jangan dijadikan jinak. Biarkan sedikit liar. Cucakrowo jinak memerlukan stimulan digoda atau disiuli agar bunyi. Cucakrowo semi liar, suaranya cenderung keras dan rajin bunyi.
3. Mabung nyulam terus-menerus, penyebabnya kebanyakan lemak dan protein tetapi kekurangan vitamin dan mineral. Lakukan terapi Bird Mineral dan barengi dengan perawatan harian menggunakan BirdVit. Kurangi dulu penjemuran dari porsi biasanya.
4. Nyekukruk tak bergairah. Bisa disebabkan oleh gangguan parasit, baik cacing maupun kutu. Bisa atasi dengan AscariStop dan FreshAves. Jika gangguan parasit sangat akut, bisa disertai penggunaan BirdFresh.
Sumber Artikel: http://omkicau.com/artikel-lengkap/cucakrowo/ Sumber2: http://alifbirdfarm.blogspot.co.id/2014/06/kendala-atau-problem-utma-dalam.html
Saturday, November 16, 2019 | 0
comments | Read More